Keren, UMKM di Bogor Saling Bantu agar Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Imbas wabah Corona Covid-19 yang berjalan semenjak awalnya 2020 menyerbu sebagian besar faktor kehidupan, tidak kecuali dengan UMKM. Banyak pebisnis kecil bonyok serta cukup banyak yang gulung tikar.
Manfaat Bermain Judi Bola Secara Online
Untuk dapat bertahan diperlukan taktik spesial dari hempasan badai Covid-19. Sekumpulan ibu-ibu atau umum disebutkan mompreneur yang sedih dengan keadaan ini memberi secercah keinginan dengan salurkan kontribusi alat produksi ke beberapa aktor usaha mikro.
"Kontribusi perlengkapan ini diinginkan bisa tingkatkan produksi. Sebab sejauh ini usaha mereka tidak berkembang karena kebatasan alat produksi," kata Ketua Paguyuban UMKM Pelaku bisnis Inovatif Berdikari Kota Bogor, Kushermayanti, Sabtu (19/12/2020).
Tentang hal kontribusi perlengkapan produksi mencakup freezer, jus, kompor gas, rice cooker, almari es, alat pemotong buah dan sayur, penggorengan ukuran besar dan yang lain.
"Kontribusi alat produksi disamakan dengan keperluan mereka, bukan kami yang tentukan. Sebab awalnya dikerjakan survey dahulu," jelasnya.
Tidak cuman kontribusi alat produksi, beberapa wanita yang ada di bawah lindungan Paguyuban UMKM Pelaku bisnis Inovatif Berdikari Kota Bogor ini teratur bagikan sembako untuk beberapa aktor usaha mikro yang terserang imbas wabah Covid-19.
"Persyaratan yang menerima dana untuk aktor usaha mikro seperti dhuafa, janda sampai korban PHK," katanya.
Dia mengharap kontribusi itu dapat tumbuhkan dan meningkatkan usaha mikro di Kota Bogor. Disamping itu, untuk dapat bangun dan mengoptimalkan kekuatannya yang besar.
"Kami yakin jika dengan bergandengan tangan, kita bisa menjadi makin kuat dalam memajukan UKM dan UMKM," katanya.
Awalnya, Pusat Riset Ekonomi Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah lakukan diagnosis bidangal pada PDB 2020 karena imbas wabah covid-19.
Kepala Pusat Riset Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho, menerangkan diagnosis bidangal atas PDB 2020 sepanjang wabah andil bidang seperti perdagangan besar dan ketengan, transportasi pergudangan, dan pengadaan fasilitas makanan/minuman cukup resesif. Walau sebenarnya, pada keadaan normal malah jadi kontributor menguasai dalam kontraksi ekonomi.
"Tragisnya, alih bentuk digital UMKM untuk memperlebar pasar masih terbatas dan di saat yang serupa, malah memikat simpanannya dari pembiayaan keuangan mikro (LPM) sampai mengakibatkan performa keuangan dan kekuatan intermediasi LPM jadi terusik," kata Agus dalam Penjelasannya, Kamis (17/12/2020).
Disamping itu, industri manufacturing dan UMKM jadi substansi yang alami guncangan paling berat selama saat wabah. Seterusnya, Pusat Riset Ekonomi LIPI menulis berlangsungnya kenaikan tabungan pribadi pada triwulan III/2020.
Kenaikan ini sekalian menunjukkan jika rumah tangga, khususnya mereka yang berpendapatan menengah atas, cenderung pilih menabung dibanding belanja selaku dampak resiko ketidakjelasan yang condong bertambah.
"Meski begitu, harus dianggap ada sedikit pembaruan ekonomi pada triwulan IV/2020, hingga angka perkembangan perekonomian Indonesia pada 2020 akan secara percaya diri berkembang," katanya.
Pada penemuan yang lain Riset Ekonomi LIPI, merinci pentingnya optimasi peranan perdagangan antar pulau/wilayah dan menggerakkan stabilitas program hilirisasi sumber daya alam buat perkuat status Indonesia dalam rantai nilai global (Global Nilai Chain/GVC).
Seterusnya, Agus memperjelas perlu dikerjakan pengokohan pengembangan industri manufacturing dan UMKM berbasiskan tehnologi digital. Begitu juga penting mengendalikan tata urus bansos (bantuan sosial) dan tersedianya dan penganekaragaman pangan.
"Khususnya pangan lokal, untuk jaga ketahanan pangan warga sepanjang wabah," ujarnya.
Presiden Jokowi tutup Rapimnas Kadin di Solo, Jawa tengah. Di muka beberapa pebisnis Jokowi akui selaku alumni UMKM.