Tiru Selandia Baru, Menteri Teten Sarankan Peternak Sapi Bangun Koperasi Pengolahan Susu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan koperasi peternak sapi harus punyai industri pemrosesan susu. Cara barusan supaya peternak dapat masuk ke rasio ekonomi dan menjadi resmi dan bankable.
Manfaat Bermain Judi Bola Secara Online
"Baiknya, koperasi yang membuat industri pemrosesan susu jadi produk lain, seperti keju, yoghurt, mentega, dan lain-lain," kata Teten Masduki dalam diskusi bersama Barisan Peternak Kreasi Muda Berdikari, di Daerah Cihareuday, Cilawu, Kabupaten Garut, Minggu (20/12/2020).
Dianya memberikan contoh koperasi peternakan sapi paling besar di Selandia Baru namanya Fonterra mempunyai seputar 15 juta ekor sapi. Peternak disitu cuman konsentrasi mengurusi sapi dan jaga produksi susu. Sedang pekerjaan koperasi yang mengurusi pemrosesan produk dan marketingnya.
Minimum, koperasi harus mempunyai unit pemrosesan. Sebab, tidak seluruhnya produk susu teresap pasar semua. Oleh karenanya, Teten menggerakkan supaya peternak atau barisan peternak tergabung dalam tempat koperasi. Kecuali dapat masuk di dalam rasio ekonomi, usaha mereka bisa juga jadi resmi dan bankable.
"Produk susu hasil peternak dibeli koperasi. Nah, koperasinya akan kita perkuat pendanaannya lewat LPDB KUMKM," ucapnya.
Seorang peternak menjadi anggota lebih satu koperasi. Misalkan, jadi anggota KSP, koperasi pemrosesan susu, dan koperasi marketing. Pada tahun akhir, mereka akan memperoleh keuntungan lain, bukan hanya dari susu saja, tetapi berbentuk Tersisa Hasil Usaha (SHU).
"Peternak sapi dapat mendapatkan keuntungan dari semua proses usaha dari produk susu kepunyaannya. Ini yang diberi nama peternak sapi masuk di dalam Circuit Ekonomi. Usaha mode semacam ini yang terus akan kita benahi," bebernya.
Hingga jangan cuman industri dan pedagang saja yang mendapatkan keuntungan lebih, tetapi peternak sapi juga. Ditambah lagi, Teten mengatakan dianya mendapatkan pekerjaan spesial untuk perkuat koperasi pangan, yang terhitung bidang pertanian dan peternakan.
"Kita masih import susu dan daging sapi. Sesaat produksi susu kita baru 20 %," papar Teten.
Dengan kekuatan pasar yang besar itu, Teten menggerakkan peternakan sapi dapat masuk rasio ekonomi dengan berkoperasi. Kita masih perlu tingkatkan supply daging sapi dan susu.
Berkaitan sampah sapi, Teten menggerakkan supaya diatur secara baik lewat koperasi. Kotoran sapi dapat diproses, dibungkus, selanjutnya ditawarkan selaku produk pupuk.
"Peternak dapat keuntungan hasil dari sampah kotoran sapi. Karena itu, kita terus akan memberi pengiringan, terhitung menemukan pasarnya," ujarnya.
Toko bahan pangan di Amerika Serikat hadapi kenaikan keinginan sebab semakin banyak masyarakat yang mengolah di dalam rumah waktu wabah korona. Produsen makanan dan susu lagi berproduksi tetapi harus beradaptasi dengan berubahnya tipe keinginan kon...